Breaking News
Loading...
Back to top
28 Okt 2011

Mengenal Lebih Jauh Tentang Stroke

22.37

Stroke (bahasa Inggris: stroke, cerebrovascular accident, CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah ke area otak. Stroke merupakan suatu keadaan dimana secara tiba-tiba pasokan darah ke suatu bagian otak terganggu. Dalam jaringan otak, berkurangnya aliran darah bisa menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang bisa merusak bahkan mematikan sel-sel saraf di otak. Dengan kematian yang terjadi di dalam jaringan otak akan dapat menghilangkan atau merusakkan fungsi yang dikendalikan oleh jaringan tersebut. Selain menyebabkan kematian, serangan stroke apabila bisa diselamatkan terkadang penderita menderita kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya kemampuan bicara atau hilangnya sebagian daya ingat.

Dahulu serangan penyakit stroke ini hanya menyerang para usia lanjut. Akan tetapi dewasa ini ada kecenderungan bahwa serangan stroke mengancam usia muda di bawah 45 tahun atau usia produktif. Serangan stroke bisa menyerang siapa saja tanpa memandang umur, jabatan ataupun tingkatan sosial ekonomi.

Di Amerika dan Eropa serangan stroke ini merupakan penyebab kematian nomer 3. Sedangkan di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor 3 yang mengakibatkan kematian setelah jantung dan kanker. Bahkan menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh nomor 1 di Rumah Sakit Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.

Tidak dapat di pungkiri bahwa meningkatnya penderita stroke di dunia maupun di Indonesia identik dengan perubahan gaya hidup, pola makan kaya lemak dan kolesterol serta kurangkan aktifitas fisik (olah raga) menjadi penyebab stroke.

Jenis-Jenis Stroke

1. Stroke Iskemik

Pada stroke iskemik aliran darah ke otak terhenti diakibatkan oleh aterosklerosis atau penumpukan kolesterol pada dinding pembulu darah atau terjadi bekuan darah yang menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Sebagian besar penderita stroke atau 83% mengalami jenis stroke iskemik.

Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.

Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.

2. Stroke Hemorragik

Pada stroke hemorragik terjadi pecah pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. 70% penderita stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Stroke hemoragik dibagi 2 jenis:
  1. Perdarahan intraserebral. Perdarahan intraserebral adalah perdarahan di dalam otak yang disebabkan oleh trauma (cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma atau angioma). Jika tidak disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi kronis. Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari semua stroke, tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke.
  2. Perdarahan subarachnoid. Perdarahan subarachnoid adalah perdarahan dalam ruang subarachnoid, ruang di antara lapisan dalam (Pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) dari jaringan selaput otak (meninges). Penyebab paling umum adalah pecahnya tonjolan (aneurisma) dalam arteri. Perdarahan subarachnoid adalah kedaruratan medis serius yang dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Stroke ini juga satu-satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

Resiko terserang stroke akan meningkat apabila mempunyai faktor-faktor sebagai berikut:
  1. Diabetes mellitus atau kencing manis
  2. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  3. Kegemukan
  4. Merokok
  5. Alkohol
  6. Tingginya kadar kolesterol
  7. Riwayat keluarga
Tentunya mencegah akan lebih baik daripada mengobati. Untuk pencegahannya bisa baca artikel Pencegahan Stroke

2 komentar:

  1. Pertamax

    Thanks.. jadi tambah ilmu nih... :)

    BalasHapus
  2. @Oka
    Thanks juga atas kunjungan dan koment'a,, jangan lupa follow ya,, ;;)

    BalasHapus

 
Toggle Footer